PERAYAAN MISA KUDUS HARI RAYA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI BAIT ALLAH

DAN MENYAMBUT TAHUN BARU IMLEK 2019

Sabtu, 2 Februari 2019 bertempat di hall Yayasan Pendidikan Kalimantan, para siswa, guru, karyawan, dan staf Yayasan Pendidikan Kalimantan mengikuti misa kudus perayaan hari raya Yesus dipersembahkan di bait Allah dan menyambut tahun baru Imlek 2019. Sejak pukul 07.00 WIB para siswa, guru, karyawan, dan staf Yayasan Pendidikan Kalimantan sudah tampak memenuhi hall Yayasan Pendidikan Kalimantan meskipun misa akan dimulai pada pukul 07.30 WIB.

Misa kudus dalam rangka perayaan hari raya Yesus dipersembahkan di bait Allah dan menyambut tahun baru Imlek 2019 dikoordinir oleh unit SMA Katolik Santu Petrus Pontianak. Misa kudus ini dipersembahkan oleh Pastor Lodewyik Tshie CDD selaku ketua Yayasan Pendidikan Kalimantan dan Pastor Kanisius Rudy Saleh CDD.

Perayaan misa kudus, yang diikuti dengan khusyuk oleh siswa, guru, karyawan, dan staf Yayasan Pendidikan Kalimantan, mengambil tema “Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu” (Lukas 2:22-40). Dalam khotbahnya Pastor Kanisius Rudy Saleh CDD menyampaikan bahwa hari raya Yesus dipersembahkan di bait Allah diperingati 40 hari setelah Yesus lahir. Yusuf dan Bunda Maria adalah orang tua yang baik dan suci. Mereka mempraktikan kehidupan keagamaan yang penuh dengan ketaatan dan kekudusan. Melalui peristiwa ini Tuhan Yesus mau mengajak kita untuk mempersembahkan hidup kita demi kebaikan dan kemuliaan Tuhan.

Selain itu Pastor Kanisius Rudy Saleh CDD juga menyampaikan tiga makna dari perayaan Imlek yang bertepatan pada Selasa, 5 Februari 2019. Tiga makna tersebut adalah yang pertama, perayaan Imlek bukan perayaan agama melainkan perayaan budaya suku Tionghoa. Yang kedua, rasa syukur dan harapan rezeki yang melimpah. Rasa syukur ini dapat kita tunjukan dengan cara berdoa dengan caranya sendiri sebagai wujud dari rasa syukur (perayaan lintas agama). Yang ketiga, momen untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Dengan kesibukan masing-masing tidak dipungkiri bahwa waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat sangat terbatas. Oleh karena itu, pada perayaan Imlek ini dapat dijadikan sebagai momen untuk berkumpul dengan sanak saudara dan sahabat.

Mengingat tiga makna dari perayaan imlek tersebut, perayaan imlek tidak bertentangan dengan ajaran atau iman Katolik. Justru perayaan ini mengajarkan kita umat beriman untuk semakin saling mengasihi dan bersyukur atas berkat-Nya. Dengan perayaan imlek ini diharapkan kita dapat menghayati cara memperbaiki hidup kita, yaitu menjadi manusia yang baru, hidup yang baru, memperbaiki kepribadian menjadi baru demi keselamatan jiwa kita kelak.

(*Yosefha Ella)