PASTORAL CARE DI SEKOLAH

Penggembalaan Siswa demi Peningkatan Kesejahteraan dan Kesehatan Fisik, Emosi, Sosial, dan Moral

Pastoral diartikan secara umum sebagai “penggembalaan”, dimana tugas gembala adalah melindungi, menuntun, peduli kebutuhan, memberi makan, menyiapkan tempat berteduh, menguatkan yang lemah, menyemangati, menyegarkan, menghibur, memandu, membimbing untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan pastoral care mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan eudaimonia siswa (kesejahteraan dan kesehatan dalam aspek fisik, emosi, sosial, dan moral). Program pastoral care membantu siswa untuk memupuk rasa percaya diri, berani dan cermat meghadapi risiko, berorientasi tujuan, swaarah, swaatur, swadisiplin, bertanggung jawab, dan beretika. Selain itu juga membantu mengembangkan kecakapan siswa dalam mengatasi masalah, beradaptasi, dan berbaur secara harmoni dalam lingkungan sosialnya.

Yayasan Pendidikan Kalimantan sebagai satu-satunya sekolah di Kalimantan Barat yang mengaktifkan program pastoral care bagi para siswa, khususnya siswa SMA. Hal ini karena banyak siswa SMA yang berasal dari luar daerah dan tidak tinggal bersama orangtuanya sehingga sekolah merasa sangat perlu mendampingi mereka. Usia remaja juga merupakan usia yang labil, emosional, dan penuh keingintahuan sehingga anak remaja yang jauh dari orang tuanya sangat perlu diberikan pendampingan agar dapat sukses dalam belajar dan tidak salah arah.

Program pastoral care akan dapat berjalan dengan baik jika ada komunikasi aktif antara kepala sekolah, guru dan wali kelas, serta wali murid. Maka pada tanggal 19 November 2018 pengurus Yayasan Pendidikan Kalimantan mengadakan pertemuan dengan para wali kelas SMA Santu Petrus untuk menyosialisasikan program baru dalam pembinaan siswa tersebut. Pada tahap awal ini sekolah mendata siswa yang tidak tinggal bersama orangtuanya. Setelah pendataan kemudian para wali siswa baik itu pemilik (pengelola) boarding house (kos, asrama, lodge, dan sejenisnya) mapun wali (keluarga) tempat siswa tinggal, diundang untuk menghadiri sosialisasi tentang program pastoral care.

Pada tanggal 30 November 2018 Yayasan Pendidikan Kalimantan melakukan sosialisasi tentang pastoral care kepada wali siswa. Pada pertemuan ini Yayasan mengajak wali siswa untuk bersama-sama mendampingi siswa bukan hanya dalam bentuk penyediaan materiil berupa tempat tinggal atau makanan, tetapi juga dalam bentuk dukungan moril atau motivasi bagi siswa. Motivasi yang diberikan misalnya dalam bentuk mengingatkan siswa untuk belajar, mengatur waktu, mengatur keuangan, maupun menjauhkan diri dari pergaulan negatif.

Ada dua hal utama program pastoral care untuk siswa yang tidak tinggal bersama orangtua yang perlu dipahami oleh wali siswa, yaitu memberdayakan sisi positif dan menghindari atau mengatasi sisi negatif siswa. Sisi positif siswa yang perlu dibina yaitu belajar mandiri untuk mengatur keuangan, asupan gizi, gaya hidup, pergaulan yang dilandasi nilai-nilai etika, manajemen belajar, mempunyai tujuan hidup, dan melatih metakognitif. Sedangkan sisi negatif yang perlu dihindari dan diatasi adalah menangkal godaan pergaulan negatif, menghindari perilaku konsumerisme, serta menahan godaan untuk mengkonsumsi barang-barang yang merusak.

Pastoral care memiliki banyak manfaat positif bila dijalankan dengan baik. Bagi pihak sekolah, pastoral care sangat membantu proses belajar mengajar di kelas karena didukung dengan siswa yang siap secara fisik dan psikis. Bagi siswa, program ini dapat membentuk karakter positif yang dapat mendukung kesuksesan dalam belajar. Bagi wali siswa (pemilik tempat tinggal sementara) dapat meningkatkan kepercayaan orangtua siswa pada pemilik tempat tinggal tersebut sehingga akan mendatangkan banyak tamu berikutnya untuk menyewa tempat tinggal tersebut. Bagi wali siswa (keluarga) pastoral care sebagai edukasi dalam keluarga untuk membina anak-anak baik anak kandung dari wali siswa maupun anak dari keluarga atau sanak familinya.

(*Fransiska Rihardini)