EXPO PERGURUAN TINGGI

SMA KATOLIK SANTU PETRUS 2019

Expo Perguruan Tinggi 2019 kembali digelar di SMA Santu Petrus pada tanggal 7-8 Januari 2019. Pastor Yuki Hartandi, CDD secara resmi membuka kegiatan ini dengan pengguntingan pita sebagai simbol. Ini adalah Expo yang digelar untuk kelima kalinya di SMA Santu Petrus sejak dimulai tahun 2015 lalu. Sebanyak 54 Perguruan Tinggi yang berasal dari dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka menawarkan keunggulan-keunggulan program kuliah dan kampus untuk menarik minat siswa.

Kegiatan expo terdiri dari presentasi di kelas dan pameran di hall Yayasan Pendidikan Kalimantan. Tiap Perguruan Tinggi mendapat kesempat 45 menit untuk mempresentasikan program kuliah mereka di kelas. Siswa kelas XI dan XII mendapat kesempatan untuk menghadiri kegiatan presentasi Perguruan Tinggi di kelas. Mengapa juga dipilih siswa kelas XI? Tujuannya agar siswa dapat menentukan dan mempersiapkan sejak dini kemana ia akan melanjutkan studi. Presentasi Perguruan Tinggi di kelas disambut baik oleh siswa. Banyak siswa yang antusias untuk bertanya di setiap sesi presentasi.

Pameran di hall Yayasan Pendidikan Kalimantan berlangsung dari pukul 08.00-16.00 WIB. Pengunjung yang datang berasal dari dalam dan luar SMA Santu Petrus. Ajang ini dimanfaatkan oleh warga Kalimantan Barat khususnya Pontianak, untuk memperoleh informasi tentang Perguruan Tinggi.

“Kegiatan expo Perguruan Tinggi ini sangat bagus diadakan tiap tahun karena sangat membantu memberikan informasi tentang Perguruan Tinggi terutama bagi kami siswa kelas XI. Awalnya saya masih belum ada gambaran apapun tentang Perguruan Tinggi dan jurusan yang akan dipilih pada saat kuliah nanti, namun ketika ada presentasi dari kampus, saya sudah punya banyak pilihan. Tetapi masih ada kelemahan juga dalam expo ini yaitu tidak semua kampus bisa hadir dan presentasi di kelas kami.” (Cindy Wylim, XI.MIA2)

“Saya sebenarnya sudah memiliki tujuan Perguruan Tinggi, namun saya tetap antusias mengikuti presentasi dan pameran pada expo kali ini. Banyak hal positif yang dapat diambil terutama bagi teman-teman saya yang belum memiliki tujuan Perguruan Tinggi, mereka akhirnya dapat menentukan pilihan.”

(Titi Melkhi Wahyudi, XII.MIA5)

(*Fransiska Rihardini)