Business Workshop

SMA Santu Petrus

Peluang usaha di Indonesia semakin berkembang sejak era digital saat ini. Tingkat kepercayaan masyarakat pada toko-toko online juga semakin baik. Hal inilah yang membuat banyak orang terutama anak muda berbondong-bondong memilih berbisnis ketimbang bekerja di kantoran. Melihat fenomena ini, SMA Santu Petrus memberikan kesempatan bagi para siswa dalam menentukan pilihan ke depan melalui edukasi tentang wirausaha dengan mendatangkan narasumber yang berpengalaman di bidang wirausaha. Pada hari kamis 17 Januari 2019, SMA Santu Petrus menggelar business workshop bersama narasumber asal Surabaya, Steven Tjan.

Steven Tjan adalah seorang pengusaha muda, Director PT Boga Eka Putra Surabaya yang saat ini sukses menjadi pebisnis berkat usaha dan kerja kerasnya. PT Boga Group memulai bisnisnya tahun 2002 ketika melihat peluang bisnis resto di Indonesia sangat bisa dikelola secara profesional. Saat ini Boga Group memiliki 154 outlet di Indonesia diantaranya Fish & Co, Sushi Tei, Marutame Ramen, Kimukatsu, Thai Street, Fritato, Dolly Twist, dan Toby’s Estate. Melalui pengalaman hidupnya ia menginspirasi para siswa SMA Santu Petrus untuk menghadapi tantangan agar menjadi sukses. Steven Tjan lahir di Medan. Sejak kecil ia sudah dididik keras oleh orangtuanya. Di sekolah ia juga mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Steven kecil sering diganggu oleh teman sekolahnya. Hal ini membuat ia sempat mencoba bunuh diri dengan cara meminum Baygon. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Setelah kejadian itu ia menyesal dan berusaha bangkit untuk bertahan hidup. Steven berpikir bahwa masalah diciptakan untuk diselesaikan, bukan untuk dihindari. Setiap orang pasti punya masalah untuk mengujinya agar lebih kuat. Steven kemudian bangkit dan mulai berpikir untuk mengembangkan potensinya.

Steven Tjan pernah menempuh pendidikan di Malaysia dan Australia. Di dua negara tersebut ia banyak belajar terutama soal bisnis. Steven Tjan sudah memiliki jiwa usaha sejak kecil. Waktu SD ia pernah berjualan keripik. Steven juga pernah menjadi kernet angkot ibunya di Medan. Steven pernah bekerja di Malaysia dan mendapat posisi terbaik. Namun banyak teman yang iri padanya. Ini juga merupakan masalah yang selalu datang dan tetap harus dihadapi. Kemudian Steven bergabung dengan Boga Group dan mengembangkan bisnisnya hingga saat ini. Satu pelajaran penting yang dibagikan Steven pada siswa SMA Santu Petrus adalah masalah pasti akan selalu datang, tetapi ingat, masalah tersebut bukan untuk dihindari, namun untuk diselesaikan. Semakin banyak masalah yang bisa kita selesaikan maka kita semakin hebat.

Dalam seminar ini Steven memotivasi para siswa untuk mengeluarkan ide tentang pengolahan limbah plastik. Melihat realita sampah plastik yang semakin menumpuk saat ini. Kelompok terbaik adalah kelompok Jonathan dan teman-temannya yang memiliki ide membuat dispenser sampah. Detail produk ini mampu memilah sampah organik dan anorganik sehingga memudahkan dalam pengolahannya.

(*Fransiska Rihardini)